Jumat, 03 September 2010

“ KAYA “ HANYALAH SEBUAH RASA


Kita sudah sampai di 10 akhir Ramadhan saatnya seluruh energi fikir dan zikir kita kerahkan untuk meraih puncak anugerah yang tiada tara dari sang Maha Pemberi Berkah dan Ampunan, yaitu malam LAILATUL QODAR, sebuah momentum waktu yang akan memperpanjang umur kebajikan kita hingga 1000 bulan (lebih dari 83 tahun), sebuah waktu yang melampaui batas umur kita. Sangatlah rugi kalau kita tidak ikut serta dalam Mega Audisi yang diselenggarakan langsung oleh Sang Maha Penentu Nasib kita semua.

Mari kita siapkan amal terbaik yang kita mampu, tinggalkan segala aktifitas yang tak berarti di siang hari gunakan untuk istirahat secukupnya. Nikmati malam detik demi detik untuk berkomunikasi, berkonsultasi dan bermesraan langsung dengan Sanga Maha Mendengar melalui Sholat, Zikir dan mengkaji Al-Qur’an yang syarat akan makna serta bersedekah.
Bagi Kita yang mempunyai kebebasan waktu ada baiknya kita I’tikaf penuh di Masjid, cari Masjid yang kondusif untuk kekhusyu’an ibadah kita, tapi bagi kita yang masih terikat tanggung jawab, aturlah waktu sebaik mungkin agar di pertengahan malam hingga akhir malam kondisi kita dalam keadaan bugar.
---------------------
Suatu hari, ayah dari suatu keluarga yang sangat sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.
Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.

Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, “Bagaimana perjalanan tadi?” “Sungguh luar biasa, Pa.” “Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?” tanya sang ayah. “Iya, Pa,” jawabnya. “Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?” tanya ayahnya lagi.

Si anak menjawab, “Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangkan mereka memiliki 5 ekor kambing .
Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya.
Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka.

Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison.
Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang.
Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri.
Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri.
Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka.”

Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan, “Terima kasih, Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita.”.

Sahabat, Kaya adalah ketika kita ringan berbagi, Kaya itu tidak pernah mengeluhkan apa yang telah terjadi dan yang sedang terjadi, Kaya adalah mensyukuri dan menikmati segala bentuk pemberian, Kaya adalah kita mampu merasakan kebahagiaan ketika saudara atau tetangga kita sedang berbahagia, Kaya adalah kemampuan meringankan penderitaan orang lain. Kaya bukan menunggu datangnya banyak harta. Dan Kaya yang sesungguhnya adalah ketika kita amat sangat dekat dengan SANG MAHA KAYA, Allah SWT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar